Launching Website puskesmaskampartimur.id

Alhamdulillah, pimpinan dan seluruh staff Puskesmas Kampar Timur dengan bangga me-launcing website Puskesmas Kampar Timur di alamat www.puskesmaskampartimur.id pada hari Rabu tanggal 27 Februari 2018 jam 14.30.
Website ini masih dalam pengembangan, sebelum di-launcing sudah dipersiapakan beberapa tulisan baik post maupun laman, semoga kedepan akan dapat lebih lengkap menu-menunya.
Kepala Puskesmas Kampar Fitri Yeni, SKM menyatakan bahwa website ini merupakan media menyampaikan informasi kepada masyarakat secara umum dan masyarakat Kecamatan Kampa secara khusus, insya Allah kedepannya masyarakat dapat lansung memberikan masukan melalui website ini.
Beliau juga meminta kepada semua staff Puskesmas Kampar Timur untuk dapat melayani masyarakat dengan baik, sehubungan dengan website ini beliau meminta kepada semua staff agar berkontribusi dalam membangun website ini, baik berupa tulisan, dokumentasi kegiatan atau hal lainnya yang relevan dan memberi informasi yang jelas kepada masyakat.
Akhirnya kami berterimakasih kepada semua pihak yang telah menjadi mitra kerja Puskesmas Kampar Timur selama ini dan kami berdoa kepada Allah yang Maha Kuasa agar kami diberi kekuatan dan keikhlasan dalam mengemban amanat melayani masyarakat dalam bidang kesehatan...


Gedung Puskesmas Kampar Timur

Darmawisata Kader Puskesmas Kampar Timur

Kader-kader di wilayah kerja Puskesmas Timur selalu rutin melakukan pertemuan tiap bulannya, di dalam pertemuan tersebut berbagai agenda dilaksanakan, mulai dengan pelaksanaan pengabdian mereka sebagai kader hingga pembekalan rohani (ceramah agama).
Dalam peretemuan bulan Februari ini para kader memandang perlu untuk berdarmawisata untuk refresing (penyegaran) dan meningkatkan kekompakan dan daerah tujuannya adalah propinsi Sumatra Barat.
Para kader melalui Penanggung Jawab Promkes meminta pihak Puskesmas sebagai pihak yang membina mereka selama ini untuk ikut dalam acara tersebut. Kepala Puskesmas Fitri Yeni, SKM dengan senang hati menyanggupinya, maka beliau dan sekitar 10 staff Puskesmas Kampar Timur ikut bersama kader dalam darmawisata tersebut. Berikut foto-foto perjalanan dan kegiatannya yang berlangsung dari Jum'at sampai Ahad tanggal 23 sampai 25 Februari 2019:

Pose Menuju ⇉ Sumbar
Lembah Anai....

Makan bersama di lembah Anai

Masih di Lembah Anai😍😍


Menuju Angso Duo

Berfoto di Angso Duo

Lomba memasukkan kedalam botol

Lomba bawa kelereng
 

Fitri Yeni, SKM berfoto di Angso Duo
Bersama Jam Gadang Bukit Tinggi
Bersama Kader di Kelok 9 😎😎😎
Gaya bebas..

Sebelum pulang

Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM)

DEFENISI:
Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) merupakan salah satu upaya kesehatan berbasis masyarakat yang bersifat promotif dan preventif dalam rangka deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Faktor risiko PTM  meliputi merokok, konsumsi minuman beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindaklanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Kelompok PTM Utama adalah diabetes melitus (DM), kanker, penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.
Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh infeksi kuman termasuk penyakit kronis degeneratif, antara lain penyakit jantung, diabetes melitus (DM), kanker, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan. Angka kematian PTM meningkat dari 41,7 % pada tahun 1995 menjadi 59,5 % pada tahun 2007 (Riskesdas 2007).
Kelompok PTM Utama adalah diabetes melitus (DM), kanker, penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.
Kegiatan Posbindu PTM pada dasarnya merupakan kegiatan milik masyarakat yang dilaksanakan sepenuhnya dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Sektor kesehatan khususnya Puskesmas lebih berperan dalam hal pembinaan Posbindu PTM dan menerima pelayanan rujukan dari Posbindu PTM di wilayah kerjanya karena pada prinsipnya kegiatan Posbindu PTM mencakup upaya promotif dan preventif, maka di dalam kegiatan Posbindu PTM tidak mencakup pelayanan pengobatan dan rehabilitasi. Posbindu PTM akan merujuk setiap kasus PTM yang ditemukan ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan lainnya untuk mendapatkan pelayanan lebih lanjut.

TUJUAN:
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM

SASARAN KEGIATAN:
Sasaran utama adalah kelompok masyarakat sehat, berisiko dan penyandang PTM berusia 15 tahun ke atas.

WADAH KEGIATAN:
Posbindu PTM dapat dilaksanakan terintegrasi dengan upaya kesehatan bersumber masyarakat yang sudah ada, di tempat kerja atau di klinik perusahaan, di lembaga pendidikan, tempat lain di mana masyarakat dalam jumlah tertentu berkumpul/beraktivitas secara rutin, misalnya di mesjid, gereja, klub olah raga, pertemuan organisasi politik maupun kemasyarakatan.
Pengintegrasian yang dimaksud adalah memadukan pelaksanaan Posbindu PTM dengan kegiatan yang sudah dilakukan meliputi kesesuaian waktu dan tempat, serta memanfaatkan sarana dan tenaga yang ada.

PELAKU KEGIATAN:
Pelaksanaan Posbindu PTM dilakukan oleh kader kesehatan yang telah ada atau beberapa orang dari masing-masing kelompok/organisasi/lembaga/tempat kerja yang bersedia menyelenggarakan posbindu PTM, yang dilatih secara khusus, dibina atau difasilitasi untuk melakukan pemantauan faktor risiko PTM di masing-masing kelompok atau organisasinya. Kriteria Kader Posbindu PTM antara lain berpendidikan minimal SLTA, mau dan mampu melakukan kegiatan berkaitan dengan Posbindu PTM.

BENTUK KEGIATAN:
Posbindu PTM meliputi 10 (sepuluh) kegiatan yaitu:
  1. Kegiatan penggalian informasi faktor risiko dengan wawancara sederhana tentang riwayat PTM pada keluarga dan diri peserta, aktifitas fisik, merokok, kurang makan sayur dan buah, potensi terjadinya cedera dan kekerasan dalam rumah tangga,  serta informasi lainnya yang dibutuhkan untuk identifikasi masalah kesehatan berkaitan dengan terjadinya PTM. Aktifitas ini dilakukan saat pertama kali kunjungan dan berkala sebulan sekali.
  2. Kegiatan pengukuran berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar perut, analisis lemak tubuh, dan tekanan darah sebaiknya diselenggarakan 1 bulan sekali. Analisa lemak tubuh hanya dapat dilakukan pada usia 10 tahun ke atas. Untuk anak, pengukuran tekanan darah disesuaikan ukuran mansetnya dengan ukuran lengan atas.
  3. Kegiatan pemeriksaan fungsi paru sederhana diselenggarakan 1 tahun sekali bagi yang sehat, sementara yang berisiko 3 bulan sekali dan penderita gangguan paru-paru dianjurkan 1 bulan sekali. Pemeriksaan Arus Puncak Ekspirasi dengan peakflowmeter pada anak dimulai usia 13 tahun. Pemeriksaan fungsi paru sederhana sebaiknya dilakukan oleh tenaga kesehatan yang telah terlatih.
  4. Kegiatan pemeriksaan gula darah bagi individu sehat paling sedikit diselenggarakan 3 tahun sekali dan bagi yang telah mempunyai faktor risiko PTM atau penyandang diabetes melitus paling sedikit 1 tahun sekali. Untuk pemeriksaan glukosa darah dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter, perawat/bidan/analis laboratorium dan lainnya).
  5. Kegiatan pemeriksaan kolesterol total dan trigliserida, bagi individu sehat disarankan 5 tahun sekali dan bagi yang telah mempunyai faktor risiko PTM 6 bulan sekali dan penderita dislipidemia/gangguan lemak dalam darah minimal 3 bulan sekali. Untuk pemeriksaan Gula darah dan Kolesterol darah dilakukan oleh tenaga kesehatan yang ada di lingkungan kelompok masyarakat tersebut.
  6. Kegiatan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dilakukan sebaiknya minimal 5 tahun sekali bagi individu sehat, setelah hasil IVA positif, dilakukan tindakan pengobatan krioterapi, diulangi setelah 6 bulan, jika hasil IVA negatif dilakukan pemeriksaan ulang 5 tahun, namun bila hasil IVA positif dilakukan tindakan pengobatan krioterapi kembali. Pemeriksaan IVA dilakukan oleh bidan/dokter yang telah terlatih dan tatalaksana lanjutan dilakukan oleh dokter terlatih di Puskesmas .
  7. Kegiatan pemeriksaan kadar alkohol pernafasan dan tes amfemin urin  bagi kelompok pengemudi umum yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter, perawat/bidan/analis laboratorium dan lainnya).
  8. Kegiatan konseling dan penyuluhan, harus dilakukan setiap pelaksanaan Posbindu PTM. Hal ini penting dilakukan karena pemantauan faktor risiko kurang bermanfaat bila masyarakat tidak tahu cara mengendalikannya.
  9. Kegiatan aktifitas fisik dan atau olah raga bersama, sebaiknya tidak hanya dilakukan jika ada penyelenggaraan Posbindu PTM namun perlu dilakukan rutin setiap minggu.
  10. Kegiatan rujukan ke fasilitas layanan kesehatan dasar di wilayahnya dengan pemanfaatan sumber daya tersedia termasuk upaya respon cepat sederhana dalam penanganan pra-rujukan.
BAHAN BACAAN:
Silahkan download:
Petunjuk Teknis Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (POSBINDU PTM), Kemenkes RI Thn 2012 atau via Google Drive

SERENAI FOTO KEGIATAN POSBINDU PTM DI PUSKESMAS KAMPAR TIMUR:

Pengukuran TB

Pengukuran BB dan Lingkar Pinggang

Pengukuran IMT

Penyuluhan fakator resiko PTM






Komitmen Peningkatan Mutu Pelayanan

Dalam rangka menuju penilaian akreditasi, Puskesmas Kampar Timur menaja penggalangan komitmen untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat baik di dalam gedung maupun di luar gedung pada hari Jum'at 22 Februari 2019.
Acara ini diarahkan oleh tim pendamping akreditasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, Dedy Rochyani, SKM, M.Kes sebagai pendamping pokja Admen, Ns. Asna Susanti, S.Kep sebagai pendamping pokja UKM dan dr. Zulhendra  Das'at sebagai pendamping Pokja UKP.
Para pendamping secara bergantian menjelaskan akreditasi, dengan akreditasi diharapkan akan tercapai pelayanan yang terukur lagi bermutu bagi masyarakat.
Acara berjalan menjelang shalat Jum'at dan setelah Jum'atan dilanjutkan kembali dan ditutup dengan komitmen bersama untuk meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas Kampar Timur.
Pendamping Akreditasi menjelaskan dan memotivasi petugas Puskesmas Kampar menuju akreditasi untuk meningkatkan mutu pelayanan

Paparan dari tim pendamping
Staff Puskesmas Kampar Timur bersemangat mengikuti pemaparan tim pendamping

Penandatanganan Komitmen

Penandatanganan Komitmen




Pulau Rambai

Desa Pulau Rambai adalah satu dari sembilan desa yang ada di Kecamatan Kampa, salah satu wilayahnya adalah sebuah pulau yang membelah sungai Kampar, darinya nama desa diambil yakni Pulau Rambai.
Pulau Rambai ini secara administratif terbagi dalam dua pemerintahan desa, sebagaian besar pulau adalah Desa Pulau Rambai Kecamatan Kampa, sebagaian kecil wilayah masuk dalam Desa Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya.
Akses menuju Pulau Rambai hanya dengan perahu atau rakit penyeberangan dan letaknya yang berada ditengah sungai Kampar menyebabkan daerah ini rawan banjir, bulan Desember 2018 lalu ketika sungai Kampar meluap daerah tersebut dilanda banjir, akses ke Pulau Rambai jadi lumpuh sehingga menyulitkan distribusi bantuan dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat pulau tersebut, satu-satunya jalan menuju pulau tersebut hanya dengan speedboad yang disediakan oleh Basarnas.
Banjir yang terjadi tersebut berlangsung selama 7 hari (seminggu), untuk pelayanan kesehatan masyarakat pulau Rambai, Puskesmas Kampar Timur mendirikan posko ditepian sungai menuju pulau tersebut dan di dalam Pulau.
Posko di Pulau Rambai: dr. Muzakir dan team melayani masyarakat
Kepala Puskesmas Kampar Timur Fitri Yeni, SKM beserta staff naik perahu berkeliling pulau langsung melayani keluhan kesehatan masyarakat

Alhamdulillah Februari 2019 ini Jembatan Gantung Pulau Rambai selesai dibangun, jembatan tersebut dapat dilalui oleh kenderaan roda dua dan roda empat berbadan kecil (cth. Avanza, dll), selain sebagai akses jembatan tersebut menjadi objek swafoto (selfie), tak ketinggalan para staff Puskesmas Kampar Timur setelah melaksanakan kegiatan dari pulau tersebut 😍😍😍

Jembatan Gantung Pulau Rambai Kecamatan Kampa
Foto Syantik...

Penilaian Kinerja Puskesmas Kampar Timur

Penilain Kinerja Puskesmas (PKP) adalah agenda rutin di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, guna dan tujuannya adalah menilai seberapa baik pencapaian program kesehatan yang telah diamanatkan kepada puskesmas pada tahun lalu, kemudian dari kegiatan ini akan diketahui pula kendala yang dihadapi dan bagaimana rencana tindak lanjutnya kedepan.
Setelah beberapa kali tertunda karena berbagai kesibukan dan kegiatan Dinas Kesehatan di kabupaten, akhirnya pada tanggal 20 Februari 2019 terselenggara PKP Kampar Timur. Tim Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dipimpin oleh Kabid Yankes dr. Ali Mora, berikut foto-foto kegiatan tersebut:
Kabid Yankes dr. Ali Mora memberikan sambutan, arahan dan membuka acara PKP secara resmi
Kepala Puskesmas Kampar Timur Fitri Yeni SKM, MKes menyampaikan profil Puskesmas Kampar Timur dan pencapaian program secara global
Peserta PKP baik dari Dinas Kesehatan maupun dari Puskesmas Kampar Timur memperhatikan paparan PKP

Setelah Ishoma Kepala Dinas Kesehatan Bapak Nurbit berkenan hadir memimpin PKP, sebelumnya beliau selaku koordinator wilayah I memimpin Musrembang Kecamatan Dapil IV (Kecamatan Kampar, Kecamatan Kampa, Kecamatan Rumbio Jaya, Kecamatan Kampar Utara dan Kecamatan Tambang) di Air Tiris. Dalam sambutannya beliau meminta semua insan kesehatan meningkatkan kinerja demi menghadapi tantangan kedepan, dan tahun 2019 ini Puskesmas Kampar Timur akan diakreditasi.
Arahan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar bapak Nurbit
Foto Bersama dengan Kadiskes, Tim Dinkes dan Tim Puskesmas Kampar Timur setelah acara selesai
[By IM]

Paracetamol



Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik dan antipiretik yang populer dan digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal dan sakit ringan, serta demam. Digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesik selesma dan flu. Ia aman dalam dosis standar, tetapi karena mudah didapat, overdosis obat baik sengaja ataupun tidak sering terjadi.
Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti aspirin dan ibuprofen, parasetamol tak memiliki sifat antiradang. Jadi parasetamol tidak tergolong dalam obat jenis obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS). Dalam dosis normal, parasetamol tidak menyakiti permukaan dalam perut atau mengganggu gumpalan darahginjal, atau duktus arteriosus pada janin.

Asal kata

Kata asetaminofen dan parasetamol berasal dari singkatan nama kimia bahan tersebut:
Versi Amerika N-asetil-para-aminofenol asetominofen
Versi Inggris para-asetil-amino-fenol parasetamol

Sejarah

Sebelum penemuan asetaminofen, kulit sinkona digunakan sebagai agen antipiretik, selain digunakan untuk menghasilkan obat antimalaria, kina.
Karena pohon sinkona semakin berkurang pada 1880-an, sumber alternatif mulai dicari. Terdapat dua agen antipiretik yang dibuat pada 1880-an; asetanilida pada 1886 dan fenasetin pada 1887. Pada masa ini, parasetamol telah disintesis oleh Harmon Northrop Morsemelalui pengurangan p-nitrofenol bersama timah dalam asam asetat gletser. Biarpun proses ini telah dijumpai pada tahun 1873, parasetamol tidak digunakan dalam bidang pengobatan hingga dua dekade setelahnya. Pada 1893, parasetamol telah ditemui di dalam air kencing seseorang yang mengambil fenasetin, yang memekat kepada hablur campuran berwarna putih dan berasa pahit. Pada tahun 1899, parasetamol dijumpai sebagai metabolit asetanilida. Namun penemuan ini tidak dipedulikan pada saat itu.
Pada 1946, Lembaga Studi Analgesik dan Obat-obatan Sedatif telah memberi bantuan kepada Departemen Kesehatan New York untuk mengkaji masalah yang berkaitan dengan agen analgesik. Bernard Brodie dan Julius Axelrod telah ditugaskan untuk mengkaji mengapa agen bukan aspirin dikaitkan dengan adanya methemoglobinemia, sejenis keadaan darah tidak berbahaya. Di dalam tulisan mereka pada 1948, Brodie dan Axelrod mengaitkan penggunaan asetanilida dengan methemoglobinemia dan mendapati pengaruh analgesik asetanilida adalah disebabkan metabolit parasetamol aktif. Mereka membela penggunaan parasetamol karena memandang bahan kimia ini tidak menghasilkan racun asetanilida.....

Penggunaan

KEMASAN
Paracetamol tablet 500 mg. Paracetamol sirup 125 mg/5 ml. Paracetamol sirup 160 mg/5 ml. Paracetamol suppositoria. Paracetamol sirup 250 mg/5 ml.
DOSIS DAN ATURAN PAKAI Paracetamol Tablet
Dewasa dan anak di atas 12 tahun : 1 tablet, 3 – 4 kali sehari. Anak-anak 6 – 12 tahun : ½ – 1, tablet 3 – 4 kali sehari.
Paracetamol Sirup 125 mg/5 ml
Anak usia 0 – 1 tahun : ½ sendok takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari. Anak usia 1 – 2 tahun : 1 sendok takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari. Anak usia 2 – 6 tahun : 1 – 2 sendok takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari. Anak usia 6 – 9 tahun : 2 – 3 sendok takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari. Anak usia 9 – 12 tahun : 3 – 4 sendok takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari.

Kalkulator Berat Badan Ideal

Get this widget!

Catatan: Aplikasi ini memerlukan shockwave flash

Apa itu Body Mass Index (BMI)

Body Mass Index (BMI) atau Indek Massa Tubuh (IMT) merupakan pengukuran yang membandingkan berat dan tinggi badan seseorang. Meski nilai yang dihasilkan dari formula BMI bukan sebagai patokan jumlah lemak dalam tubuh, namun nilai BMI bisa dijadikan perkiraan apakah seseorang memiliki tubuh yang ideal dari perbandingan tinggi dan berat badannya.
Formula BMI digunakan di seluruh dunia sebagai alat diagnosa untuk mengetahui problem berat badan seperti terlalu kurus, kurus, normal, atau gemuk. Pengelompokkan hasil BMI telah menjadi standar dan ditetapkan oleh WHO. Di Asia nilai BMI yang berlaku berbeda dengan nilai BMI di negara Barat.
BMI = Berat (dalam kg) / Tinggi2 (dalam meter)

Hasil perhitungan BMI untuk orang di Asia Tenggara dikelompokkan sebagai berikut:
KategoriBMI
Sangat kurus< 17
Kurus17 - 18,4
Normal18,5 - 24,9
Gemuk25 - 27
Sangat Gemuk> 27
Nilai perhitungan dari formula BMI lebih cocok digunakan oleh orang dewasa. Untuk anak-anak, wanita hamil, dan orang yang sangat berotot, maka nilai BMI tidak dapat digunakan.
Nilai BMI juga bisa menentukan besarnya risiko terkena penyakit akibat berat badan seperti jantung dan diabetes.
Jadi dari perhitungan pada kotak di atas, apakah Anda termasuk kurus, ideal, atau gemuk? Silahkan coba dengan alat hitung ini untuk mengetahui berat badan Anda, keluarga, dan teman-teman Anda.

Kalkulator Kehamilan


Hari Pertama Haid Terakhir

(HPHT)
Tanggal (DD)

Bulan (MM)

Tahun (YYYY)
Lama Siklus Haid Rata-rata

Boleh tidak diisi
(22 - 45 hari)

*Umumnya 28 hari
Perkiraan Pembuahan
Perkiraan Usia Janin
Perkiraan Siap Dilahirkan
Perkiraan Tanggal Kelahiran
Trimester Pertama
Trimester Kedua
Trimester Ketiga