Kebersihan Masjid dari Covid-19

 

6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

 


Pakai Masker Bukan Hanya Untuk yang Sakit

 

Cegah COVID-19 di Pusat Perbelanjaan

 

Buku KIE Krida Bina Keluarga Sehat

 

Gerakan Pramuka membangun karakter anak bangsa melalui penyelenggaraan pendidikan budi pekerti dan pelatihan ketrampilan dengan ditanamkan nilai-nilai luhur dan kepemimpinan sehingga setiap anggota mempunyai kesempatan, tanggung jawab dan kewajiban yang sama untuk menjadi insan Indonesia yang bertakwa, mandiri, dan berkualitas. Hal ini memungkinkan mereka dapat menularkan pengetahuan tentang kesehatan yang dimilikinya kepada keluarga, teman, sampai masyarakat di sekitarnya.

Oleh karena itu, sangat penting pada setiap kegiatan dalam Gerakan Pramuka dikembangkan melalui permainan yang gembira, menarik, dan menantang antar anggota dalam kelompok. Untuk itu, Krida Bina Keluarga Sehat sebagai salah satu dari 6 Krida Saka Bakti Husada Kementerian Kesehatan menyusun pedoman KIE Krida Bina Keluarga Sehat untuk memberi acuan Pramuka tentang penerapan keluarga sehat pada keluarga, teman dan masyarakat. Melalui Buku KIE dalam bentuk

permainan-permainan yang gembira, menarik dan menantang tentang penanaman kesehatan keluarga akan lebih mudah diterima dan lebih efektif, karena pesertanya tidak merasa digurui.

Adapun isi dari buku ini adalah:

  1. SKK Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
  2. SKK Kesehatan Balita dan Anak Usia Pra Sekolah
  3. SKK Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja
  4. SKK Kesehatan Reproduksi
  5. SKK Kesehatan Lanjut Usia
  6. SKK Kesehatan Jiwa
  7. SKK Kesehatan Kerja dan Olah Raga
Download:

Informasi Obat Amoxillin

Nama Obat:
Amoksisillin, Amoxillin

Sedian:

  1. Kaplet/kapsul 250 mg
  2. Kaplet/kapsul 500 mg
  3. Sirup Kering 125 mg/5ml
  4. Sirup Kering 250 mg/5ml
  5. Drop 100 mg/ml
  6. Injeksi dalam bubuk 1 gr/vial

Nama Dagang:

Amoxicillin Trihydrate, Opimox Forte, Broadamox, Kimoxil, Supramox, Dexyclav Forte, Hufanoxil, Erlamoxy, Etamox, Topcillin, Amoxsan, Arcamox, Kalmoxilin, Laprimox, Mokbios, Opimox, Pehamoxil, Solpenox, Widecillin, Yusimox, dll

Deskripsi Obat:

Amoxicillin adalah antibiotik penisilin yang digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri. Obat ini juga digunakan bersama dengan obat lain seperti klaritromisin dan lansoprazole, untuk mengobati infeksi Helicobacter pylori dan ulkus duodenum yang ada pada saluran pencernaan.
Amoxicillin bekerja dengan cara membunuh bakteri, sehingga dapat menghentikan pertumbuhan bakteri. Antibiotik ini hanya mengobati infeksi bakteri, tidak berfungsi untuk infeksi virus seperti pilek dan flu.

Golongan Obat:

Antibiotik golongan Penisilin

Dosis:

Sesuai petunjuk dokter

Cara Pemakaian:

  1. Untuk kaplet/kapsul, sirup dan drop biasanya dikomsumsi setiap 8 jam
  2. Injeksi khusus untuk tenaga profesional kesehatan

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Amoxicillin:

  1. Harap berhati-hati jika Anda menderita asma, penyakit ginjal, penyakit hati, mononukleosis, dan rinitis alergi.
  2. Beri tahu dokter jika memiliki riwayat diare yang disebabkan oleh obat antibiotik.
  3. Beri tahu dokter jika Anda berencana untuk melakukan vaksinasi dalam waktu dekat, sebab amoxicillin dapat menghambat kerja vaksin, terutama vaksin tifoid.
  4. Beri tahu dokter jika akan menjalani operasi. Dokter akan meminta konsumsi amoxicillin dihentikan setidaknya dua minggu sebelum operasi.
  5. Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter.

Aturan Pakai Obat:

Obat ini dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Untuk penyerapan yang lebih baik dan untuk mengurangi ketidaknyamanan saluran pencernaan, sebaiknya dikonsumsi dengan makanan.
Konsumsilah antibiotik ini pada waktu yang sama untuk mendapatkan efek terbaik. Anda bisa menggunakan alat pengingat waktu agar bisa mengonsumsi obat ini pada waktu yang sama setiap hari. Berhenti mengonsumsi obat ini dari waktu yang telah ditentukan, memungkinkan bakteri untuk tumbuh kembali yang menyebabkan kembalinya infeksi.

Efek Samping Obat:

Efek samping seperti mual, muntah atau diare dapat terjadi. Jika efek samping memburuk, berkonsultasilah dengan dokter.
Menggunakan obat ini dalam jangka waktu lama dan berulang-ulang dapat menyebabkan sariawan atau infeksi jamur vagina. Segera cari pertolongan medis jika Anda memiliki tanda seperti bercak putih di mulut atau mengalami keputihan, maupun mengalami mual, muntah terus-menerus, sakit perut, pendarahan, mudah memar demam, atau alergi parah

Kontra Indikasi:

Hipersensitif terhadap penisilin. Infeksi mononukleosis.

Cara Menggunakan Amoxicillin dengan Benar:

Pastikan Anda selalu mengonsumsi amoxicillin sesuai anjuran dokter, dan baca aturan pakai yang tertera pada kemasan sebelum mengonsumsi obat. Khusus amoxicillin dalam bentuk suntik harus diberikan oleh dokter atau oleh petugas medis di bawah pengawasan dokter.
Amoxicillin dalam bentuk tablet dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Namun, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi obat setelah makan untuk mencegah sakit maag. Jangan menghancurkan, membelah, atau mengunyah tablet dan kapsul amoxicillin. Gunakan segelas air putih untuk menelan obat secara utuh.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi amoxicillin pada jam yang sama setiap harinya agar obat dapat bekerja dengan maksimal.
Bagi Anda yang lupa mengonsumsi obat amoxicillin, disarankan untuk segera mengonsumsinya begitu ingat, jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Amoxicillin sirup sebaiknya dikocok terlebih dahulu sebelum digunakan. Gunakan sendok takar yang tersedia di dalam kemasan. Jangan menggunakan sendok makan atau alat takar lain karena dosisnya mungkin akan berbeda.
Jangan berhenti mengonsumsi amoxicillin sebelum masa pengobatan yang ditentukan oleh dokter selesai, walau gejala yang Anda alami telah membaik. Penghentian antibiotik sebelum waktunya berisiko menyebabkan kambuhnya infeksi dan kebalnya bakteri terhadap antibiotik.
Simpanlah amoxicillin pada suhu ruangan dan di dalam wadah tertutup untuk menghindari paparan sinar matahari, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Amoxicillin dengan Obat Lain:

Berikut ini adalah beberapa efek interaksi obat yang dapat terjadi jika amoxicillin digunakan bersama obat lain:

  1. Meningkatnya risiko perdarahan, jika digunakan dengan obat pengencer darah.
  2. Meningkatnya risiko alergi, jika digunakan dengan allopurinol.
  3. Meningkatnya efek samping amoxicillin, jika digunakan dengan probenecid.
  4. Menurunnya efektivitas amoxicillin, jika digunakan dengan chloramphenicol, makrolid, sulfonamida, dan tetracycline HCl.
  5. Menurunnya efektivitas pil KB.

Efek Samping dan Bahaya Amoxicillin:

Amoxicillin dapat menyebabkan efek samping yang bersifat ringan. Beberapa efek samping yang dapat muncul adalah:

  1. Mual
  2. Muntah
  3. Sakit kepala
  4. Muncul ruam pada kulit
  5. Diare

Meski jarang terjadi, amoxicillin juga dapat menyebabkan efek samping lain yang serius dan perlu segera ditangani. Efek samping ini dapat muncul bahkan dua bulan setelah penderita selesai mengonsumsi amoxicillin. Efek samping tersebut meliputi:

  1. Nyeri otot dan sendi yang muncul dua hari setelah mengonsumsi amoxicillin.
  2. Diare tidak membaik selama lebih dari 4 hari.
  3. Gejala gangguan fungsi hati, seperti kram perut, urine berwarna gelap, serta mata dan kulit berwarna kuning.
  4. Mudah memar atau mengalami perdarahan, baik dari hidung, mulut, atau vagina.
  5. Segera hentikan konsumsi obat dan cari pertolongan medis jika Anda mengalami reaksi alergi, seperti pembengkakan di bagian wajah, lengan, atau tungkai, serta timbul sesak napas.

Kategori kehamilan dan menyusui Kategori B: 

Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Amoxicillin terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter terlebih dahulu.

Gambar:


Buku SKK Imunisasi Krida Penanggulangan Penyakit

 

TUJUAN SKK IMUNISASI

I. Golongan Siaga

- Mengetahui tentang imunisasi secara sederhana

- Mengetahui tujuan imunisasi

- Mengetahui jenis dan jumlah pemberian imunisasi

- Mengetahui penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

II. Golongan Penggalang

- Dapat menjelaskan pengertian dan tujuan imunisasi

- Dapat menjelaskan siapa yang perlu diimunisasi

- Dapat menjelaskan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

III. Golongan Penegak

- Dapat mengaplikasikan tentang manfaat imunisasi

- Dapat mengaplikasikan tentang siapa yang perlu mendapatkan imunisasi

IV. Golongan Pandega

- Dapat memberikan penyuluhan tentang imunisasi

- Dapat membantu petugas dalam mengajak dan mendorong orang lain agar mau

diimunisasi

Download:


Saka Bakti Husada

 

Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah Adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat, meningkatkan pengetahuan, kemampuan, Keterampilan dan Pengalaman para Pramuka dalam berbagai bidang kejuruan serta memotipasi mereka untuk melaksanakan kegiatan nyata dan produktif sehingga dapat memberi bekal bagi kehidupannya dan pengabdiannya pada Masyarakat Bangsa dan Negara sesuai aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan pembangunan dalam rangka peningkatan pertahanan Nasional. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau para pemuda usia antara 16-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, yang masing-masing mengkhususkan pada subbidang ilmu tertentu. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus Kelompok Kesatuan Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di Saka tersebut. Saka Bakti Husada (SBH) adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan. Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang kemudian dicanangkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 12 November 1985 sebagai Hari Kesehatan Nasional di Magelang. Sebagai dasar dari pelaksanaan kegiatan Saka Bakti Husada, maka diterbitkannya petunjuk penyelenggaraan nomor 053 tahun 1985. Saka Bakti Husada bertujuan untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktik berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Krida-krida dalam Saka Bakti Husada, sebagai berikut. 
  1. Krida Bina Lingkungan Sehat 
  2. Krida Bina Keluarga Sehat 
  3. Krida Penanggulangan Penyakit 
  4. Krida Bina Gizi 
  5. Krida Bina Obat 
  6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 
Kecakapan Khusus Kelompok Kebaktihusadaan, sebagai berikut:  

Krida Bina Lingkungan Sehat 
  1. Penyehatan Perumahan 
  2. Penyehatan Makanan dan Minuman 
  3. Pengamanan Pestisida 
  4. Pengawasan Kualitas Air 
  5. Penyehatan Air 
Krida Bina Keluarga Sehat 
  1. Kesehatan Ibu 
  2. Kesehatan Anak 
  3. Kesehatan Remaja 
  4. Kesehatan Usia Lanjut 
  5. Kesehatan Gigi dan Mulut 
  6. Kesehatan Jiwa 
Krida Penanggulangan Penyakit 
  1. Penanggulangan Penyakit Malaria 
  2. Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah 
  3. Penanggulangan Penyakit Anjing Gila 
  4. Penanggulangan Penyakit Diare 
  5. Penanggulangan Penyakit TB Paru 
  6. Penanggulangan Penyakit Kecacingan 
  7. Imunisasi 
  8. Gawat Darurat 
  9. HIV / AIDS 
Krida Bina Gizi 
  1. Perencanaan Menu 
  2. Dapur Umum 
  3. Makanan/Darurat 
  4. UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu 
  5. Penyuluh Gizi 
  6. Mengenal Keadaan Gizi 
Krida Bina Obat 
  1. Pemahaman Obat 
  2. Taman Obat Keluarga 
  3. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif 
  4. Bahan Berbahaya bagi Kesehatan 
  5. Pembinaan Kosmetik 
Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 
  1. Bina PHBS di Rumah 
  2. Bina PHBS di Sekolah 
  3. Bina PHBS di Tempat umum 
  4. Bina PHBS di Instansi Pemerintah 
  5. Bina PHBS di Tempat kerja

Pengakuan Pasien Covid-19 di Pekanbaru

 

H Ibnu Mas'ud saat dirawat di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

PEKANBARU (CAKAPLAH) - Salah satu pasien terkonfirmasi Covid-19 di Riau memberikan kesaksian selama dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Riau.

"Saya Ibnu Mas'ud, Alhamdulillah qhadharallah masih dirawat di RSUD Arifin Achmad akibat terkena wabah Covid-19. Saya ingin berbagi pengalaman bersama saudara saudarku tentang apa yang saya alami dan apa yg rasakan sebelum divonis terkonfirmasi Covid-19," ungkap Ibnu Mas'ud dalam pengakuannya yang diterima CAKAPLAH.com, Selasa (4/8/2020).

Ibnu bercerita, awal-awal munculnya wabah corona ia percaya penuh bahwa ini wabah itu berbahaya dan mudah menyebar. Namun kebiasaan berjalan dan keluar rumah tidak pernah berhenti. Dia mengaku sering diingatkan agar tetap di rumah dan keluar bila perlu saja, pakai masker dan sering cuci tangan.

"Namun kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan kerap dilanggar, karena badan ini terasa enak-enak saja. Ajakan kawan keluar hanya sekedar ngopi atau sarapan saya penuhi. Duduk tanpa jaga jarak yang aman. Tidak pakai masker yang benar. Masker hanya digantung di dagu atau di leher," ujarnya.

Bahkan, sebut Ibnu, awal Juli lalu ia ke Jakarta untuk urusan yang sebenarnya masih bisa ditunda. Karena ia yakin saja dengan hasil rapid test yang non reaktif, ia tetap berangkat. Padahal belum juga tahu bahwa hasil rapid hanya tesr awal dan hasil tidak 100 persen akurat.

"Akhirnya tanggal 21 malam saya merasakan badan kurang enak. Selera makan mulai terganggu. Esoknya saya langsung ke RS untuk minta dirawat. Setelah diperiksa dokter sampaikan hasilnya saya terkena DBD. Dengan trombosit yang turun menjadi 109.000. Saya yakin bahwa ini DBD. Selama tiga hari DBD-nya diobati, dan Alhamdulillah hasilnya memuaskan. Hari keempat muncul gejala lain. Batuk disertai dahak berdarak. Tenggorokan teras kering. Saya minta dokter periksa lagi. Siang itu juga saya di test swab dan difoto thorax. Setelah itu langsung dipindahkan ke kamar isolasi. Dengan kondisi dan daya tahan tubuh menurun. Makan sudah susah sekali. Minum air terasa tidak manis lagi," ungkapnya.

Sambil menunggu hasil tes swab, kemudian Ibnu minta dipindah ke RSUD Arifin Achmad. Dengan pertimbangan tim pencegahan wabah Covid-19-nya lebih banyak dan lengkap dan punya bangunan khusus untuk pasien Covid-19.

"Alhamdulilah Minggu malam saya dipindah dengan kondisi cukup lumayan menderita dan rasa badan tidak menentu. Di RSUD AA langsung diberikan obat, dan infus. Alhamdulillah Senin paginya rasa badan lumayan enak. Walau untuk makan masih hilang selera. Modal zikir, doa dan baca Alquran jadi penambah semangat dan membuat saya bertambah yakin bahwa ini ujian yang Allah berikan. Alhamdulillah sampai hati ke-13 ini kondisi bertambah baik, dan sudah empat hari infus tidak dipasang lagi," jelasnya.

Dari kejadian yang dialaminya, Ibnu mulai menyadari bahwa selama ini ia sudah banyak lakukan kesalahan. Terutama abai dan cuai untuk patuhi protokol Covid-19, dan terkadang cendrung meremehkan.

"Akibatnya saya sendiri benar-benar mengalaminya. Alhamdulillah rupanya apa yang saya alami masih ringan dibanding beberapa pasien Covid-19. Yang juga dirawat digedung yang sama," akuinya.

"Teringat saya dengan nasihat Rasulullah tentang bagaimana seharusnya kita menghadapi wabah mematikan, Rasulullah SAW mengingatkan, Tha'un (wabah penyakit menular) adalah suatu peringatan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka, apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari darinya (HR Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid)," terangnya.

"Rasulullah juga menganjurkan untuk isolasi bagi yang sedang sakit dengan yang sehat agar penyakit yang dialaminya tidak menular kepada yang lain. Hal ini sebagaimana hadits: 'Janganlah yang sakit dicampurbaurkan dengan yang sehat' (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah). Dengan demikian, penyebaran wabah penyakit menular dapat dicegah dan diminimalisasi," sambungnya

Menurutnya aktivitas itulah yang sekarang dikenal dengan social distance, yakni suatu pembatasan untuk memutus rantai penyebaran wabah Covid-19. Caranya adalah jauhi kerumunan, jaga jarak, dan di rumah saja. Kegiatan social distance tak hanya dalam muamalah seperti pendidikan, ekonomi, politik, hukum, sosial, budaya, pemerintahan, dan sebagainya yang langsung berhubungan dengan sesama manusia, tetapi juga dalam ibadah.

Dengan demikian, lanjut Ibnu, salat berjamaah di masjid boleh diganti dengan salat di rumah. Shalat Jumat pun boleh diganti dengan salat Zhuhur di rumah guna menghindari wabah penyakit.

"Inilah yang kemudian dalam hadits yang dijadikan kaidah fikih, yakni la dharara wala dhirar, 'Tidak boleh berbuat mudarat dan hal yang menimbulkan mudarat' (HR Ibn Majah dan Ahmad ibn Hanbal dari Abdullah ibn 'Abbas), dijadikan pedoman untuk menghindari mudarat yang lebih besar. Hadits inilah saya tidak serius amalkan dan kerjakan walau sudah baca berulang-ulang. Padahal disini jelas dan terang bagaimana Rasulullah menjelaskan dan berikan nasihat," sebutnya.

"Kesimpulanya, bahwa apa saya alami ini adalah ujian dan pelajaran berharga yang perlu berbagi kepada saudara-saudaraku. Yang namanya new normal bukanlah sesuatu yang kita jalani dengan kebebasan tanpa ikut aturan. Tapi sebuah situasi baru yang kita benar-benar harus ikuti dan jaga agar tubuh bisa menghadapi wabah," ucapnya.

Kemudian kebiasaan mengusap muka, masukkan jari ke hidung dan mulut, menggosok gosok mata adalah satu kebiasaan yang sangat berpotensi sebagai pengantar virus kedalam tubuh. Apalagi dalam kondisi tidak cuci tangan sebelumnya.

"Mari saudara ku, patuhilah protokol pencegahan Covid-19. Jangan nekat untuk mencoba menikmati wabah ini. Karena kondisi daya tahan kita tidak sama. Jika kita kena, akan ada beberapa orang yang dekat juga berisiko kena. Saya sudah membuat empat orang terkena wabah ini. Tanpa tahu kapan dan dimana virus ini masuk ke tubuh mereka. Saya sedih dan menyesal. Gara-gara kelalaian saya orang lain dan orang terdekat saya ikut merasakan akibatnya. Semoga Allah angkat virus ini dari tubuh saya dan orang orang yang sedang mengalami dan tidak meninggalkan sedikitpun," cakapnya.[]

Sumber: Cakaplah.Com