Kumpulan Buku Bacaan Bagi Kader Kesehatan

Kumpulan Media Buku Bacaan Kader Posyandu

Disini anda bisa mengunduh Kumpulan Media Buku Bacaan Kader Posyandu dalam format PDF

No Tanggal Terbit Nama Buku File Type File Size Klik Untuk
Download
1 05 Jul 2022 Buku Bacaan Kader Posyandu Kelas Ibu Hamil Adobe Portable Document Format / PDF 4,49 MB DOWNLOAD
2 05 Jul 2022 Buku Bacaan Kader Posyandu Tablet Tambah Darah (TTD) Adobe Portable Document Format / PDF 1,51 MB DOWNLOAD
3 05 Jul 2022 Buku Bacaan Kader Posyandu Komunikasi Antar Pribadi dalam Percepatan Penurunan Stunting Adobe Portable Document Format / PDF 2,92 MB DOWNLOAD
4 05 Jul 2022 Buku Bacaan Kader Posyandu "Jangan Sebar Kotoranmu! Ayo Pakai Jamban Sehatmu!" Adobe Portable Document Format / PDF 14,89 MB DOWNLOAD
5 05 Jul 2022 Buku Bacaan Kader Posyandu Cuci Tangan Pakai Sabun Adobe Portable Document Format / PDF 12,16 MB DOWNLOAD
6 11 Jul 2022 Buku Bacaan Kader Posyandu Pemberian Makanan Bayi dan Anak Adobe Portable Document Format / PDF 1,07 MB DOWNLOAD

Buku Bagan Tata Laksana Terpadu Pelayanan Pasca Persalinan

 Untuk mendownload lihat linknya pada bagian bawah..


Download:

1. Versi HD (14,6 MB)

2. Versi Kompres (1,2MB)

Informasi Obat Dexamethasone

Komposisi :

Tiap tablet/kaplet mengandung Dexamethasone 0,5 mg, 0,75 mg
Tiap ampul/vial mengandung Dexamethasone 0,5 mg/ ml

Beberapa Merk Dagang di Indonesia :

  • Dexametahasone
  • Kalmetahasone
  • Cortidex
  • Grathazon
  • Etadex
  • Licodexon
  • Indexon

Cara Kerja Obat :

Dexamethasone merupakan adrenokortikoid, terdifusi menembus membran sel dan membentuk kompleks dengan reseptor spesifik. Kompleks kemudian menembus inti sel, berikatan dengan kromatin DNA dan menstimulasi transkripsi m-RNA yang merupakan bagian dari sintesa protein. Dexamethasone mempunyai efek glukokortikoid yang mempunyai aktifitas antiinflamasi, antialergi, hormonal dan efek metabolik.

Indikasi :

  • Insufisiensi adrenokortikal primer / sekunder, hiperplasia adrenal bawaan, tiroiditis nonsupuratif, hiperkalsemia karena kanker.
  • Rinitis alergi perenial, asma bronkial. - Edema serebral.

Dosis :

Dewasa

  • Dosis awal bervariasi 0.75 mg - 9 mg / hari, 2-4 kali sehari atau tergantung berat ringannya penyakit
  • Penyakit ringan, dosis < 0.75 mg   Penyakit berat, dosis > 9 mg

Peringatan dan perhatian :

  • Kepekaan terhadap infeksi pada penderita yang mendapat kortikosteroid tidak bersifat spesifik untuk bakteri atau fungi tertentu. Bila terjadi infeksi, dosis dipertahankan atau ditambah dan harus dilakukan pengobatan yang terbaik terhadap infeksi tersebut.
  • Penggunaan kortikosteroid jangka panjang dapat mengakibatkan katarak subkapsular posterior, glaukoma dengan kemungkinan kerusakan pada saraf mata, serta dapat meningkatkan infeksi okuler sekunder karena fungi atau virus.
  • Insufisiensi adrenokortikal sekunder karena penggunaan kortikosteroid mungkin dapat dikurangi dengan penurunan dosis bertahap.
  • Tidak dianjurkan penggunaan pada penderita kolitis ulseratif non-spesifik, jika ada kecenderungan perforasi, abses dan infeksi pyogenik Iain, diverticulitis, fresh intestinal anastomoses, peptic ulcer, insufisiensi renal, hipertensi, osteoporosis, myasthenia gravis.
  • Tidak dianjurkan diberikan pada wanita hamil dan menyusui.
  • Tidak dianjurkan digunakan pada anak-anak dibawah 6 tahun, akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Penggunaan terus menerus atau jangka panjang pada anak-anak dapat mempengaruhi pertumbuhan.
  • Hati-hati bila diberikan pada penderita gangguanjantung dan ginjal, diabetes melitus, myesthenia gravis, riwayat tukak Iambung, tuberkulosis aktif, riwayat ulcerativ colitis, hipertensi, osteoporosis previous steroid myopathy, glaukoma.
  • Pemakaian Obat ini dapat menekan gejala-gejala klinis dari suatu penyakit infeksi. Pemakaian jangka panjang dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi.
  • Pemakaian kortikosteroid pada penderita hipertiroid dan sirosis dapat meningkatkan efek kortikosteroid.
  • Pemakaian acetosal bersama dengan kortikosteroid tidak dianjurkan pada penderita hipoprotombinemia.

Efek samping :

  • Muskuloskeletal : Miopati steroid, kehilangan massa otot, kopresi fraktur vertebral, faktur patogik pada tulang panjang dan osteonekrosis.
  • Saluran pencernaan : Kemungkinan perforasi dan pendarahan, pankreatitis, distensi abdominal dan esofagus ulseratif.
  • Sistem saraf : Kejang, tekanan intrakranial bertambah dengan edema papil (pseudotumor), vertigo.
  • Gangguan cairan dan elektrolit.
  • Retensi Natrium dan Cairan (edema) jarang terjadi karena hanya sedikit mempunyai efek mineralokortikoid.   Metabolisme karbohidrat dan lemak.
  • Reaksi hipersensitifitas : Reaksi anafilaktif (jarang)
  • Metabolik : Keseimbangan Nitrogen negatif karena katabolisme protein.   Pemakaian Obat ini pada penderita diabetes dapat menyebabkan meningkatnya glukoneogenesis dan mengurangi sensitifitas oleh insulin.
  • Hipokalemia, hipertensi, gagal jantung bawaan, katarak, mata rabun, diabetes, hypersensitif kulit, tukak lambung, otot lemas, osteoporosis, vertigo, sakit kepala, agroneurotic edema, menstruasi tidak teratur dan supremasi pertumbuhan pada anak-anak.

Kontra Indikasi :

Infeksi fungsi sistemik, herpes simpleks okuler, reaksi hipersensitifitas.

Interaksi Obat :

Rifamplsin, Karbamazepin, Fenobarbital, Fenitoin, Barbiturat, Aminoglutetimid dapat mempercepat metabolisme kortikosteroid. Karbenosolon, Asetazolamid, antidiabetik dapat menambah resiko hipoglikemia. Antihipertensi, antagonism terhadap efek hipotensif.

Tambahan :

Dexamethasone juga banyak dikombinasikan dengan berbagai obat lainnya, seperti:

  • Dalam kemasan tablet/kaplet digabungkan dengan Dexchlorpheniramine maleate, merk dagangnya seperti: Mexon, Dextaf, Polapar Plus dan lainnya
  • Dalam tetes mata sering digabungkan dengan Chloramfenicol, merk dagangnya seperti : Erlamicetin Plus; dapat juga digabungkan dengan Tobramicyn, merks dagangnya seperti: Cendo Tobroson; dapat juga digabungkan dengan Polymixin B sulphate dan Neomycin Shulpate, contoh merk dagangnya: Cendo Polydex
  • Dexamethason juga banyak digabungkan dalam berbagai merk obat dalam bentuk Salep.

Gambar:


Oendang-Oendang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

Gambar ini adalah halaman depan dari cetakan lama Undang-undang Dasar Negara Republik Tahun 1945, kami mengutip file depan ini dan file PDF-nya dari WIKIPEDIA.

Untuk membaca file PDF dapat digulir kebawah, dan diakhir juga kami sertakan link download file PDF-nya, baik dari link Wikipedia mapun dari link Google Drive




Download:

1. Link Wikipedia

2. Link Google Drive

Senam Diabetes

Senam diabetes

Senam memfokuskan penyesuaian gerakan fisik dengan irama yang diperdengarkan. Olahraga jenis ini sangat baik untuk orang diabetes.

Senam diabetes dapat membantu melancarkan sirkulasi darah pada diabetesi. Sirkulasi darah yang lancar dapat meningkatkan metabolisme di dalam tubuh sehingga membantu penyerapan insulin.

Gerakan senam diabetes tidak berbeda dengan senam kebanyakan. Setiap gerakannya bertujuan untuk meregangkan, sekaligus merilekskan otot dan sendi.

Beberapa gerakan senam diabetes yang bisa dicoba, antara lain:

  1. Lakukan pemanasan terlebih dulu dengan merentangkan kedua tangan hingga sejajar bahu ke depan dan ke samping secara bergantian. Ulangi sampai tubuh terasa hangat dan siap masuk ke gerakan inti.
  2. Pada posisi tubuh berdiri tegap, langkahkan kaki tangan ke depan dengan kaki kiri diam di tempat.
  3. Angkat tangan kanan hingga sejajar dengan bahu dan tangan kiri menekuk ke arah dada. Ulangi gerakan ini pada tangan kiri. Lakukan bergantian selama beberapa kali.
  4. Pastikan melakukan gerakan pendinginan setelah selesai dengan melemaskan ke dua kaki. Tekuk kaki kiri ke depan sambil memosisikan kaki kanan tetap lurus. Ulangi gerakan ini sebaliknya pada kaki yang lain.

Senam kaki diabetes


Jenis senam lain yang dianjurkan untuk penderita diabetes adalah senam kaki. Senam kaki bisa dilakukan saat berdiri, duduk, tidur, dan saat bersantai sambil menonton TV.

Ikuti cara berikut ini untuk mencoba senam kaki diabetes:

  1. Gerakkan kaki dengan mengangkat dan menurunkan kedua tumit secara bergantian. Gerakan senam juga bisa dilakukan dengan memutar pergelangan kaki ke luar dan ke dalam.
  2. Luruskan jari-jari kaki sampai terasa meregang.
  3. Angkat kaki sampai membentuk sudut 90 derajat dengan badan dan kemudian turunkan. Lakukan secara bergantian untuk kedua kaki.

Selain itu, Anda juga bisa mencoba senam diabetes dengan mengikuti gerakan pada seni bela diri Tai Chi yang berasal dari Tiongkok.

Tidak seperti gerakan seni bela diri yang agresif, gerakan senam tai chi dilakukan secara lamban, halus, dan penuh konsentrasi. Di setiap sesinya, senam tai chi juga disertai dengan latihan pernapasan. Oleh karenanya, olahraga untuk diabetes ini dapat menenangkan tubuh dan pikiran.

Olahraga ini sangat bermanfaat bagi penderita diabetes karena meningkatkan kebugaran dan kesehatan mental. Satu manfaatnya yang terpenting adalah mengendalikan kadar gula darah serta mengurangi risiko kerusakan saraf akibat komplikasi diabetes.[]

Sumber:
HelloSehat
P2PTM.Kemenkes

Warta Nakes Edisi 1 Tahun 2021

Jurnal Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol.31 No.4 Desember 2021

Jurnal Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol.31 No.3 September 2021

Jurnal Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol.31 No.2 Juni 2021

Alur Diagnosis dan Pengobatan TB




 

Bijak Gunakan Antibiotik


 

Jurnal Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol.31 No.1 Maret 2021

Cara Penularan Tuberkulosis (TBC)


 

Gejala Tuberkulosis


 

Etika Batuk


 

Pemberian Makanan Tambahan Balita Kurus (Gizi Kurang)

 Klik gambar untuk memperbesar....



Pedoman Penanggulangan TB di Tempat Kerja

Pemberian Makanan Tambahan Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)

  Klik gambar untuk memperbesar....





Solusi Autodebit JKN-KIS Non Rekening Bank


 

Petunjuk Penggunaan Alat Suntik ONEJECT


 

BPJS Kesehatan Care Center 165


 

VIKA (Voice Interactive JKN)


 

CHIKA (Chat Assistant JKN)


 

Scan QR Code Layanan BPJS Kesehatan


 

Tutorial Registrasi Aplikasi MOBILE JKN


 

Simvastatin | Obat Kolesterol

SIMVASTATIN


KOMPOSISI

Setiap Tablet Simvastatin 10 mg mengandung:
Simvastatin .......................................................................... 10 mg

Setiap Tablet Simvastatin 20 mg mengandung:
Simvastatin .......................................................................... 20 mg

CARA KERJA OBAT

Simvastatin merupakan obat yang menurunkan kadar kolesterol (hipolidemik) dan merupakan hasil sintesa dari hasil fermentasi Aspergillus terreus. Secara in vivo Simvastatin akan dihidrolisa menjadi metabolit aktif. Mekanisma kerja dari metabolit aktif tersebut adalah dengan cara menghambat kerja 3-Hidroksi-3-metilglutaril koenzim A reduktase (HMG Co-A reductase), dimana enzim ini mengkatalisa perubahan HMG Co-A menjadi asam mevaionatyang merupakan awal dari sintesa kolesterol.

INDIKASI

  • Terapi dengan "lipid-altering agents" dapat dipertimbangkan penggunaannya pada individu yang mengalami peningkatan resiko atherosklerosis vaskuler yang disebabkan oleh hiperkolesterolemia.
  • Terapi dengan "lipid-altering agents" merupakan penunjang pada diet ketat, bila respon terhadap diet dan pengobatan non-farmakologi tunggal lainnya tidak memadai.
  • Penyakit jantung koroner
    Pada penderita dengan penyakit jantung koroner dan hiperkolesterolemia, Simvastatin diindikasikan untuk:
    • Mengurangi     resiko     mortalitas    total    dengan   mengurangi   kematian akibat penyakit koroner
    • Mengurangi resiko miokardial infarktion non fatal.
    • Mengurangi resiko pada pasien yang menjalani prosedur revaskularisasi miokardial.
  • Hiperkolesterolemia.
  • Menurunkan kadar kolesterol total dan LDL pada penderita hiperkolesterolemia primer (tipe IIa dan IIb).
  • Rekomendasi umum:
    Sebelum memulai terapi dengan simvastatin, agar disingkirkan terlebih dahulu penyebab sekunder dari hiperkolesterolemia (seperti diabetes mellitus yang tidak terkontrol, hipotiroid, sindrom nefrotik, dan disproteinemia, penyakit hati obstruktif, terapi dengan obat lain, alcoholism), dan lakukan pengukuran profit kolesterol total, kolesterol HDL dan trigliserida (TG).

KONTRA INDIKASI

  • Hipersensitif terhadap Simvastatin atau komponen obat.
  • Penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase serum yang menetap yang tidak jelas penyebabnya.
  • Wanita hamil dan menyusui.

POSOLOGI

Pasien harus melakukan diet pengurangan kolesterol sebelum dan selama pengobatan dengan Simvastatin.

  • Dosis awal yang dianjurkan 5-10 mg sehari sebagai dosis tunggal pada malam hari. Dosis awal untuk pasien dengan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang 5 mg sehari. Pengaturan dosis dilakukan dengan interval tidak kurang dari 4 minggu sampai maksimum 40 mg sehari sebagai dosis tunggal malam hari. Lakukan pengukuran kadar lipid dengan interval tidak kurang dari 4 minggu dan dosis disesuaikan dengan respon penderita.
  • Pasien yang diobati dengan immunosupresan bersama HMG Co-A reductase inhibitor, agar diberikan dosis Simvastatin terendah yang dianjurkan.
  • Bila kadar kolesterol LDL turun dibawah 75 mg / dl (1,94 mmol /1) atau kadar total kolesterol plasma turun dibawah 140 mg / dl ( 3,6 mmol /1 ) maka perlu dipertimbangkan pengurangan dosis Simvastatin.
  • Penderita gangguan fungsi ginjal: tidak diperlukan penyesuaian dosis, karena Simvastatin tidak dieksresikan melalui ginjal parah, dosis awal 5 mg sehari dan harus dipantau ketat.
  • Terapi bersama obat lain: Simvastatin efektif diberikan dalam bentuk tunggal atau bersamaan dengan 'bile-acid sequestrans'.

EFEKSAMPING

  • Abdominal pain, konstipasi, flatulens, astenia, sakit kepala, miopati, rabdomiolisis. Pada kasus tertentu terjadi angioneurotic oedema.
  • Efek samping lain yang pernah dilaporkan pada golongan obat ini:
    • Neurology : disfungsi saraf cranial tertentu, tremor, pusing vertigo, hilang ingatan, parestesia, neuropati, neuropati perifer, kelumpuhan saraf periferal.
    • Reaksi hipersensitif : anaflaksis, angioedema, trombositopenia, leocopenia, anemia haemolitik.
    • Gastrointestinal: anoreksia, muntah.
    • Kulit: alopecia, pruritus.
    • Reproduksi: ginekomastia.kehilangan libido, disfungsi ereksi.
    • Mata: mempercepat katarak, optalmoplegia.

PERINGATAN DAN PERHATIAN

  • Selama terapi dengan Simvastatin harus dilakukan pemeriksaan kolesterol secara periodik. Pada pasien yang mengalami peningkatan kolesterol kadar serum transaminase, perhatian khusus berupa pengukuran kadar transaminase harus dilakukan jika terjadi peningkatan yang menetap (hingga 3 kali batas normal atas) pengobatan segera dihentikan.
  • Dianjurkan melakukan tes fungsi hati sebelum pengobatan dimulai,6dan12 minggu setelah pengobatan pertama, dan berikutnya secara periodik (misalnya secara semi annual).
  • Hati-hati penggunaan pada pasien alcoholism dan atau yang mempunyai riwayat penyakit hati.
  • Pada penggunaan jangka panjang dianjurkan melakukan tes laboratorium secara periodik tiap 3 bulan untuk menentukan pengobatan seianjutnya.
  • Terapi dengan Simvastatin harus dihentikan sementara atau tidak dilanjutkan pada penderita dengan miopati akut dan parah atau pada penderita dengan resiko kegagalan ginjal sekunder karena rabdomiolisis atau terjadi kenaikan creatinin phosphokinase (CPK).
  • Penderita agar segera memberitahukan kepada dokter apabila terjadi nyeri otot yang tidak jelas, otot terasa lemas dan lemah.
  • Simvastatin tidak efektif pada pasien dengan "homozygous familial hiperkolesterolemia".
  • Simvastatin tidak diindikasikan dimana hipertrigliseridemia merupakan kelainan utama (misalnya hiperlipidemia tipe I, IVdan V).
  • Keamanan dan effektifitas pada anak-anak dan remaja belum pasti.

INTERAKSI OBAT

  • Pemakaian bersama-sama dengan Immunosuppresan, Itrakonazol, Gemfibrozil, Niasin dan Erithromycin dapat menyebabkan peningkatan pada gangguan otot skelet (rabdomiolisis dan miopati).
  • Dengan antikoagulan kumarin dapat memperpanjang waktu protrombin.
  • Antipirin, Propanolol, Digoxin.

PENYIMPANAN

Simpan pada suhu di bawah 30° C, terlindung dari cahaya.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER





Diphenhydramine HCl | Petunjuk untuk Profesional

DIPHENHYDRAMINE HCl
Injeksi


PEMBERIAN :

Larutan jernih, steril, tidak berwarna dalam ampul clear 1 ml yang memiliki color break berwarna putih.

KOMPOSISI :

Tiap ml berisi:

Diphenhydramine HCl : 10 mg

CARA KERJA OBAT :

Diphenhydramine merupakan antihistamin yang bekerja menghambat histamin secara kompetitif, mula kerjanya cepat dan terdistribusi secara luas dalam tubuh termasuk SSP.

INDIKASI :

Digunakan bila terapi oral tidak memungkinkan.

  • Antihistamin :

    • Untuk reaksi alergi pada darah atau plasma.
    • Anafilaksis : sebagai terapi penunjang epinefrin. 
    • Untuk keadaan alergi yang tidak terkomplikasi.

  • Mabuk perjalanan : untuk pengobatan aktif pada mabuk perjalanan.
  • Antiparkinson : pada orang tua yang tidak dapat mentoleransi obat - obat yang lebih poten, kasus parkinson yang ringan pada kelompok .umur tertentu dan kasus lain parkinson dalam kombinasi dengan obat - obat antikolinergik yang bekerja sentral.

KONTRAINDIKASI :

  • Bayi baru lahir dan bayi prematur
  • Ibu menyusui
  • Hipersensitif terhadap obat ini atau antihistamin yang strukturnya sama dengan obat ini.
  • Penggunaan sebagai anastesi lokal karena efek nekrosis.

POSOLOGI :

Intravena, intramuscular

Dewasa      :   10-50 mg sehari, jika diperlukan dapat ditingkatkan hingga 100 mg sehari maksimum 400 mg sehari. Anak-anak :   5 mg/kg sehari atau 150 mg/m2 sehari dalam 4 dosis bagi, maksimum 300 mg sehari.

EFEKSAMPING :

  • Umum: urtikaria, rash, syok anafilaksis, fotosensitifitas, keringatberlebihan, mulutkering.
  • System kardiovaskuler: hipotensi, sakit kepala, palpitasi, takikardi.
  • System sarafpusat:sedasi,eksitasi, tremor, pandangan kabur.
  • System gastrointestinal : epigastrik distress, anoreksia, nausea, muntah, diare, konstipasi.
  • Sistem saluran urin: retensi urin

PER1NGATAN DAN PERHATIAN :

  • Hati - hati digunakan pada penderita dengan riwayat penyakit seperti : epilepsi, peningkatan tekanan intraokuler (glaukoma), asma bronkial, gejala hipertropi prostat, retensi urin, gangguan fungsi hati.
  • Selama minum obat ini tidak boleh mengemudikan kendaraan bermotor atau melakukan pekerjaan yang memerlukan konsentrasi penuh.
  • Hati - hati penggunaan pada wanita hamil, menyusui.
  • Tidak dianjurkan pemakaian pada anak -anak di bawah 6 tahun.
  • Jangan digunakan bila terjadi endapan atau perubahan warna larutan injeksi.

INTERAKSIOBAT :

  • Pemberian difenhidramin dengan alkohol dan depresan susunan saraf pusat (hipnotik, sedatif, transkuiliser) akan memberikan efek adiktif.
  • Penghambat antidepresan jenis MAO dapat memperpanjang efek antikolinergik dari difenhidramin bila diberikan bersama-sama.

PENY1MPANAN :

Simpan pada suhu di bawah 25°C, dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya dan kelembaban.

KEMASAN :

DIPHENHYDRAMINE HC1 injeksi, dos 30 ampul @ 1 ml

HARUS DENGAN RESEP DOKTER


Petunjuk Paket OAT Kategori 1 Bagi Petugas





Download: 
1. File Gambar: Klik kanan gambar dan pilih Save image as...
2. File PDF silahkan klik disini

 

Selamat Hari Jadi ke-72 Kabupaten Kampar Tahun 2022


Kabupaten Kampar bediri pada 6 Februari 1950, berdasarkan ketetapan Gubernur Sumatera Tengah No. : 3/dc/stg/50 tentang penetapan Kabupaten Kampar, yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangga sendiri. Sejak tanggal 6 Februari 1950 tersebut Kabupaten Kampar telah resmi memiliki nama, batas-batas wilayah, dan pemerintahan yang sah dan kemudian dikukuhkan dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang pembentukan otonomi daerah Kabupaten Kampar dan lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah.

Selanjutnya, tanggal 6 Februari 1950, ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Kampar yang setiap tahun diperingati. Penetapan hari jadi ini berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Kampar No :02 Tahun 1999 tentang hari jadi daerah tingkat II Kampar dan disahkan oleh Gubernur Kepala  Daerah Tingkat I Riau  Nomor : kpts.06/11/1999 Tanggal  4  Februari  1999  serta  diundangkan  dalam  lembaran  Daerah Kabupaten Daerah Tingkat  II Kabupaten Kampar Tahun 1999 Nomor : 01 Tanggal 5 Februari 1999. Kemudian berdasarkan Undang-Undang Nomor :   12 Tahun 1956 ibukota Kabupaten Kampar dipindahkan dari Pekanbaru ke Bangkinang.[]

Dikutip dari KominfosandiKampar


Buku Petunjuk Penggunaan KIT Kebugaran Kemenkes RI


Untuk download Buku PDF diatas (19,5 MB) Klik gambar atau klik disini